Vagina merupakan organ vital wanita
yang harus selalu dijaga kesehatannya. Salah satu penyakit yang sering dialami
oleh wanita adalah vaginitis. Pada kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai
apa itu vaginitis, macam-macam vaginitis, dan cara menangani vaginitis dengan
tepat.
Vaginitis adalah istilah umum untuk kasus inflamasi pada vagina. Umumnya,
vaginitis tidak menimbulkan masalah serius tetapi gejalanya mungkin cukup
mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan. Tiga faktor penyebab terbanyak vaginitis
yaitu ke tidak seimbangan hormonal, iritasi, dan infeksi.
Vaginitis hormonal meliputi vaginitis atrofi yang umumnya terjadi pasca
menopause atau pasca melahirkan. Kondisi ini diakibatkan oleh penurunan kadar
estrogen yang menyebabkan penipisan kulit vulva dan vagina. Vaginitis iritan
disebabkan oleh reaksi alergi atau iritasi terhadap zat tertentu, meliputi
bahan kimia yang terkandung di dalam alat kontrasepsi dan produk kebersihan
wanita.
Vaginitis infeksiosa umumnya disebabkan oleh satu dari 3 jenis infeksi berikut
ini : Vaginosis bacterial, kandidiasis, atau trikomoniasis. Beberapa faktor
yang dapat menyebabkan masalah pada vagina seperti vaginitis yaitu : perubahan
hormonal, kondisi psikologis, stress dan kelelahan, penggunaan obat-obatan yang
mempengaruhi kondisi dan lingkungan vagina, faktor mekanis yang dapat
menyebabkan kerusakan jaringan vagina, gaya hidup yang tidak higienis,
keberadaan benda asing pada liang vagina, dan alergi terhadap berbagai zat.
Identifikasi Vaginitis
Anda mengalami gejala keputihan yang
abnormal atau rasa tidak nyaman pada liang vagina.
1. Apakah anda baru saja terpapar zat
kimia, seperti sabun mandi cair dan larutan pembasuh vagina ? dan apakah anda
mengeluarkan secret dari vagina yang berbau dan purulen ?
Anda mungkin mengalami vaginitis iritan,
suatu kondisi yang diakibatkan oleh alergi atau iritasi terhadap zat tertentu.
Hindari penggunaan yang berlebihan dari sabun, deodorant vagina, dan larutan
bilas vagina. Yang terbaik, gunakan air saja. Periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2. Apakah anda dalam kondisi pasca
menopause atau pasca melahirkan ?
Anda mungkin mengalami vaginitis hormonal,
suatu kondisi yang umumnya diakibatkan karena penurunan kadar estrogen yang
menyebabkan penipisan kulit vulva dan vagina. Segera periksa kedokter spesialis
kebidanan dan kandungan. Periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3. Apakah anda mengalami keputihan
dengan secret vagina putih kental dan seringkali timbul sesaat sebelum
menstruasi ?
Anda mungkin mengalami kandidiasis,
suatu infeksi jamur yang paling banyak terjadi pada wanita usia subur,
disebabkan oleh jamur Candida albicans. Periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
4. Apakah anda baru saja melakukan
hubungan seksual ?
Kemungkinan anda mengalami trikomoniasis,
suatu penyakit menular seksual yang disebabkan protozoa yang ditandai dengan
gejala keluarnya secret berbusa dari vagina yang disertai nyeri atau iritasi
vagina. Periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
5. Apakah didapati infeksi bagian
tubuh lainnya selain vagina ?
Anda mungkin mengalami dermatitis
streptokokal perianal yang ditandai dengan adanya fisura dan
bercak-bercak hemoragik. Periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
6. Apakah anda mengalami keputihan
dengan secret vagina berwarna putih keabu-abuan hingga kekuningan dan berbau
amis ?
Anda mungkin mengalami vaginosis bacterial.
Kondisi ini umumnya dialami oleh wanita hamil. Periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tips Mencegah Penyakit Vaginitis
- Jalani diet dengan kandungan gizi seimbang dan banyak minum air putih.
- Rutinlah mengkonsumsi yogurt.
- Batasi asupan makanan yang mengandung gula karena dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel ragi yang merupakan salah satu jamur penyebab vaginitis.
- Cukup tidur dan istirahat untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
- Sedapat mungkin hindari menggaruk bagian vagina yang terasa gatal.
- Gunakan obat dengan dosis dan durasi yang sesuai anjuran dokter walaupun gejala-gejala sudah menghilang karena kemungkinan infeksi masih berlangsung.
- Ajak pasangan seksual untuk ikut memeriksakan diri ke dokter, terutama jika infeksi vagina disebabkan oleh bakteri.
- Sedapat mungkin tidak berhubungan seksual hingga kondisi membaik atau bila ingin melakukan hubungan seksual harus menggunakan pelindung, seperti kondom untuk mencegah transmisi mikroorganisme penyebab infeksi.
- Jangan menggunakan atau mengenakan apapun yang berpotensi menimbulkan alergi, terutama pada area genital.
- Kenakan celana yang longgar dan terbuat dari bahan katun.
- Cuci pakaian dalam dengan deterjen yang bersifat ringan dan jangan menggunakan pelembut atau pewangi pakaian.
- Ganti pembalut sesering mungkin pada saat menstruasi.
- Jaga kebersihan area kewanitaan. Basuh area kewanitaan dengan seksama sekurang-kurangnya sekali sehari. Hindari penggunaan sabun yang bersifat keras dan penggunaan parfum.
- Untuk wanita menopause, karena mereka lebih rentan untuk mengalami masalah/gangguan pada vagina, rujuk kedokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Bila ada pertanyaan bisa email ke : info@rusabook.com dan kunjungi website kami di http://www.rusabook.com